Abdoel Moeis
(Solok, Sumatera Barat, 3 Juli 1883 - Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959) adalah seorang sastrawan dan wartawan Indonesia. Dilahirkan di Sungai Puar dekat Bukittinggi (Solok), Sumatra Barat pada tahun 1890 dan pernah belajar di Europese Lagere School. Pendidikan terakhirnya menamatkan Stovia (sekolah kedokteran, sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Jakarta selama 3 tahun. Akhirnya, Abdul Muis berhasil membentangkan perkawinan antara Barat dan Timur dalam romannya itu yang berjudul ”SALAH ASUHAN”.
Ia juga seorang nasionalis dan pernah menjadi anggota Volksraad (yang didirikan pada tahun 1916). Beliau pernah mengecam tulisan orang-orang Belanda yang amat menghina bangsa Indonesia melalui tulisannya dalam surat khabar de Express. Abdul Muis juga menentang perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaannya Pemerintah Belanda melalui Kesatuan Islam. Selain itu, beliau pernah memimpin pemogokan kaum buruh di daerah Yogyakarta. Abdul Muis turut mempengaruhi tokoh-tokoh Belanda dalam pendirian Technische Hooge School - Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden RI pada 20 Agustus 1959. Abdul Muis meninggal dunia di Bandung dan dikebumikan di TMP Cikutra, Bandung. Pada hari ini, Abdul Muis diperlihatkan sebagai pejuang kebebasan yang utama dalam sejarah Indonesia. Hampir setiap bandar di Indonesia mempunyai sebatang jalan raya yang dinamakan Jalan Abdul Muis.
Abdul Muis merupakan salah satu dari anggota sastrawan angkatan ’45. Abdul Muis bersama Marah Rusli adalah pelopor angkatan balai pustaka. Melihat tema dan gaya bahasa yang digunakan dalam karya sastranya ”SALAH ASUHAN” dinyakan merupakan suatu pembaharu dalam kesusastraan indonesia.
Pekerjaan
Dia pernah bekerja sebagai klerk di Departemen Buderwijs en Eredienst dan wartawan di Bandung. Dia juga pernah aktif dalam Syarikat Islam dan pernah menjadi anggota Dewan Rakyat yang pertama (1920-1923).
Riwayat Perjuangan
• Mengecam tulisan orang-orang Belanda yang sangat menghina bangsa Indonesia melalui tulisannya di harian de Express
• Menentang rencana pemerintah Belanda mengadakan perayaan peringatan seratus tahun kemerdekaannya melalui Komite Bumiputera
• Memimpin pemogokan kaum buruh di daerah Yogyakarta
• Mempengaruhi tokoh-tokoh Belanda dalam pendirian Technische Hooge School - Institute Teknologi Bandung(ITB)
Karya Sastra
• Salah Asuhan(novel, 1928, difilmkan Asrul Sani, 1972)
Sejak mula-mula terbit buku ini sudah mengalami cetakan ulang 11 kali (1979). Ini suatu pertanda bahwa roman tentang masyrakat ini mendapatkan pembaca yang cukup luas. Selain merupakan bacaan umum ternyata Salah Asuhan juga digunakan untuk bacaan wajib para pelajar.
• Pertemuan Jodoh (novel, 1933)
• Surapati (novel, 1950)
• Robert Anak Surapati(novel, 1953)
Terjemahannya
• Don Kisot (karya Cerpantes, 1923)
• Tom Sawyer Anak Amerika (karya Mark Twain, 1928)
• Sebatang Kara (karya Hector Melot, 1932)
• Tanah Airku (karya C. Swaan Koopman, 1950)
Trivia
• Hampir di setiap kota di Indonesia ada sebuah Jalan Abdul Muis.
Contoh Kutipan Isi novel “ SALAH ASUHAN”
Dengan bimbang hati mendekatlah ibunya ke kepalanya, lalu Hanafi berkata dengan suara lembut,”Ibu ....... ampuni ...... akan dosa ...... ku ...... Syafei pelihara ...... baik-baik. Jangan ..... diturutnya jejakku ...... ”
”Ya anakku! Sudahlah lama engkau aku ampuni. Hal anakmu janganlah engkau risaukan. Mengucaplah, Hanafi. Kenangkanlah nama Tuhan dan Rasul, supaya lurus jalanmu.”
Hanafi memandang dengan sedih kepada ibunya, lalu berkata,”lailaha illallah. Muhammad dar Rasulullah!”
Dalam berjabata tangan denga ibunya, melayanglah jiwa Hanafi.
No comments:
Post a Comment