WHAT TIME IS IT....?????

Saturday, December 3, 2016

I will tell you a story (Part 2)

Pagi perempuan ku, begitu pagi ini aku menyapa diriku sendiri. Diriku yang masih sendiri. Hari akan aku beberkan betapa gilanya menjalani perasaan yang ku pendam sendiri sampai akhirnya semua pupus. Sebelumnya aku hanya ingin sedikit mengeluh tentang bagaimana aku memandang perempuan lain seumuran ku diusia usia sekolah hinga kuliah. Ah.. mengingatkan saja membuatku merasa menjadi orang paling sombong sedunia. Bagaimana tidak, dimasa masa sd, smp, hingga sma, bahkan hingga kuliah, aku selalu berpikir apa gunanya anak- anak perempuan ini yang berangkat kesekolahnya dengan penampilan yang sangat cantik dengan barang-barang yang juga sangat perempuan. Apalagi ketika sma, banyak gadis gadis sekolah yang berdandan ke sekolah, yang kuliah kerjaannya di sekolah hanya mendekati siswa laki laki, atau menbuat dirinya menjadi orang yang dipandang di lorong manapun mereka berjalan. Halah, tebar pesona tok. Yang ada diotak ku saat itu, halah percuma ayu gak tapi ga pinter, gak tau nggarap tugas, isok e mek ngoco tok nang kelas. Namun akan jadi membuat iri sekali, ketika seorang yang tidak hanya cantik secata penampilan, tapi juga juara kelas kesayangan guru guru. Ahhhh.. benar benar bikin frustasi aku yang saat itu termasuk dalam siswa kelas unggulan, dikenal sebagian besar guru sebagai anak yang rajin, namun sangat tidak perempuan, punya banyak teman karena tak sama sekali kubedakan perlakukan pada perempuan maupun laki laki. Semua sama, saling ilok2an. Jadi kutebak mungkin saat itu semua teman laki2 berpikir aku juga sama dengan anak laki laki lain. Perempuan tomboy ini bisa tetap jadi teman baik bagi semua. Sehingga mungkin tak ada satu pun yang terpikir untuk menyimpan perasaan lain yang menganggapku sebagai perempuan di hatinya. Aku sendiri memang tak berniat untuk menjadi teman perempuan yang nggelendat nggelendot merengek rengek manja ke teman laki laki. Aku bahkan ingin menunjukkan, bahwa aku, sekuat mereka. Namun dalam hati yang paling dalam, ada seseorang super duper nyaris sempurna yang kudambakan di hatiku namun bisa kusimpan rapat rapat dalam hatiku sampai saat ini.

Di sekolah dasar, aku menjadi anak yang sangat fokus pada sekolahku dan kegiatan kegiatannya. Adanya seorang sepupu yang sengaja disekolahkan di tempat dan kelas yang sama, membuat jiwa persaingan kamu menjadi yang lebih baik tumbuh dan berjalan dengan sehat. Hal ini membuat ku tak pernah berfikir untuk mengganggunya dengan perasaan2 bodoh. Walaupun saat itu pernah sekali tertarik pada siswa laki laki, namun karena ketahuan mentah mentah oleh sepupu ku itu, laki laki super jail yang dengan tanpa ijin membaca buku catatan coret coret an di kelas 6 sd, dan ia menemukanku menuliskan nama salah satu siswa laki laki di samping namaku. Dengan mulutnya yang sembrono itu, dia menyebarluaskan gossip yang membuatku malu setengah mati dan kapok soro. Rasa suka ku berakhir seketika segera setelah semua kerusuhan ini terjadi.  Tapi dimasa sd ini, ada hal yang terlambat aku syukuri, terlambat dan akhirnya hilang karena kesombongan ku. Tanpa kusadari ada seseorang, yang diam diam mencari tahu siapa dan orang seperti apa aku ini. Laki laki dari sudut kelas sebelah ternyata diam diam sering bertanya tentangku pada teman sekelas ku, terutama pada sepupu ku yang ember itu, mereka berdua bahkan berteman baik. Tolol nya diriku saat itu, bukannya bersyukur dan bahagia karena ada ygnv menyukai orang seperti aku, tapi malah dengan pandangan sinis melihatnya, membatin dalam hati, arek iki tau gag munggah kelas, selengekan pisan. Mungkin pandangan sinis ku terbaca di matanya. Dia yang dulu rajin bertanya, lewat di depan rumah eyang karena tahu aku pasti disana, memanggil manggil memggoda dari jauh, tak lagi melakukan hal yang sama karena aku yang sama sekali tidak merespon, ditambah dengan kenyataan bahwa dia, harus tinggal kelas, lagi. 

No comments:

Post a Comment