WHAT TIME IS IT....?????

Wednesday, September 19, 2018

I Will Tell You A Story (part 3)

Pagi yang kali ini aku menulis setelah sekian lama aku membiarkan kenangan terus menghilang, berubah menjadi cerita cerita kehidupan yang baru.

Bercerita tentang laki2 "kepo" ketika masih sd. Tak terbayang bagaimana kabarnya saat ini. Setelah saat itu aku tak pernah tau sosoknya. Wajahnya pun yg dulu saat ini sama sekali tak teringat. Saat itu aku berpikir, ah sudahlah, untuk apa memikirkan Cinta, masih kecil. Beranjak kelas 6 sd mulai fokus pada ujian dan fokus pada pubertas. Muncul lah pweasaap seperti menyukai seseorang. Ada beberapa teman sekelas yang menarik perhatian saat itu. Tapi aku hanya punya perasaan sesaat. Yang awalnya suka, sering memandang, kemudian sepertinya menjadi biasa saja, menghilang perasaan itu mwnjadi perasaan pertemanan yang biasa saja. Saat itu aku lebih suka berimajinasi akan teman2 yang sepertinya mulai memiliki ketertarikan satu sama lain. Membayangkan mereka memiliki kisah kasih sekolah, seperti yang saat itu ngetren di tv, Amigos. Hahaaha.. membayangkan saja mengingatnya, aku merasa lucu sendiri. Banyak hal yanh ku imajinasikan saat kecil, sehingga kehidupan serasa seperti di sinetron.

Beranjak smp, kali ini adalah awal dari aku yang baru. Tetap fokus mengejar preayasi yang tidak mau kalah, karena dua saudata sepupu juga sekolah di tempat yang sama. Karena kelas ditentukan berdasarkan peringkat, kami bertiga sering membandingkan dan mengukur kemampuan kami melalui persaingan peringkat kelas. Dan saat ini muncul sesosok anak laki-laki yang aku tak tahu bagaimana, tapi dia sangat menarik perhatian ku saat itu. Hingga pada akhirnya aku menjalani cinta sendiriku selama kurang lebih selama 5 tahun. Kau mungkin bisa bayangkan betapa aku saat itu benar benar bertahan tanpa bicara padanya bahwa aku suka padanya. Dia laki2 yang sangat pintar, kalau wajah yaaa lumayan. Dan yg membuat aku menyukainya adalah karena dia sering menggoda ku saat di sekolah. Banyak hal, diolok2, kejar2an di kelas. Ahh, kalau mengingat masa itu, sangat menyenangkan. 2,5th aku dan dia satu kelas, tapi aku hanya memandangnya menikmati sendiri Cinta ini. Sambil berdoa semoga engkau baik2 saja. Berbeda dengan diriku yang menjalani cinta sendiri, dia, laki2 itu, bahkan seperti primadona sekolah yang punya kisah cinta heboh pacaran dengan seseorang yang juga sangat pandai dan cantik. Aku hanya berlagak sebagai teman sekelas yang sok sok ikutan jadi sahabat demi meladeni mereka ketika ngambekan lah, titip pesan pesan singkat satu sama lain. Bayangkan perasaan ku saat itu yang menyayanginya tapi malah jadi messanger Cinta mereka yaang saat jtu menurutku, rumit. Wkwkwk.

3 tahun smp berselang sma, dan syukur ku yg teramat dalam. Karena aku dan dia, satu sma lagi ahahaha. Cerita cinta sendiri ku masih panjang. Yah seperti yang terjadi di smp, dia baru masuk beberapa bulan di sma, sudah punya pacar baru. Dan aku lagi lagi, karena adalah org yg sering sekelas dengan di smp, semua menganggap aku dan dan laki2 ini cukup dekat, sehingga aku pada akhirnya jadi semua sumber informasi tentang dia. Betapa bahagianya perempuan pacar barunya itu, ketika mendengarkan banyak cerita ku tentang pria yg cukup lama ku amati itu. Dan aku kembali hanya cinta dengan sendirinya. Entah berapa lama hubungan mereka bertahan. Tapi entah mungkin aku lelah. Di kelas 3 sma, aku memutuskan untuk mengakhiri perasaan itu dann menganggapnya sebagai teman biasa sampai saat ini.

Monday, May 1, 2017

Pikachu Cungkring - Kita dan Semua Kenyataan

Entah kebahagiaan seperti apa yang kurasakan. Kenyataan memiliki pacar untuk pertama kalinya di usiaku yang ke 24th, membuat ku merasa ini adalah jawaban atas semua doaku, dan salah satu list wishes yang ku tempel di balik pintu lemari pakaian.

Day - 5
Entah ini benar hari kelima, yang jelas hari ini merupakan hari paling bahagia di antara hari hari bahagia lainnya. Kau dan aku memutuskan untuk berlibur sejenak ke tempat yg jauh. Pantai.. argghh i love pantai so much. Pertama kalinya, dengan mu, org yg sangat aku banggakan. Enggak janjian kita pergi dengan kaos yg sama kaos putih. Ke sebuah pantai di sudut utara pulau jawa, di kota gresik. Perjalanan cukup panjang kita lalui. Jalan yg tak halus dan matahari yang menyengat. Aku belajar bagaimana melingkarkan tangan ku di perutmu, mncari obrolan menarik untukmu yang mulai Lelah menyetir, menahan lapar karena belum sarapan, dengan kebahagian ku beraandar di punggung mu, love this much.
Sampai disana cari sarapan. Kita selfie, aku tempelkan kepalaku di pundak mu, dan dengan jailnya dahi ku kau kecup, hatiku berkata,aku sayang pria ini Tuhan. Mudahkan jalan kamu. Setelah itu, berjalan bergandengan tangan di sisi pantai, kadang sejenak shelfie, meskipun udara sangat terik. Menikmati pemandangan ribuan org yg juga ke pantai ini. Ini kencanku yg sayang dilupakan. Udara yg cukup panah membuatmu tak betah berlama lama. Padahal, sudah aku oleskan krim muka sebelum kita mulai berjalan. 
Ada kejadian lucu. Ini tentang gendong2an. Karena aku ga yakin kmu kuat gendong aku , jadi kita gendong2an sambil foto, dan dilihatin org..ahahahaa.. aneh2 aja kita ini.
Setelah cukup bersenang senang saatnya pulang. Dikala langit juga mulai mendung. Mau keluar area, eh malah ujan deres. Kmu dan aku tertahan di iyupan depan sebuah supermarket. Sampai hujan terang baru kembali. Setengah perjalanan, ku gantikan kau menyetir, karena aku tahu, kmu lelah. 
Singkat cerita cari tempat sholat, makan nasi goreng pulang.

Day - 6 and many others dayz
Hari hari kita lewati dengan makan bareng, ngopi bareng. Sate, mcd, penyetan, gooday freeze, susu, wedang jahe, stmj, kopi lainnya. Berdua bercerita banyak hal, kerjaan, keluarga, teman, gosip, politik. Mndengarkan cerita mu adalah hal yg paling tak suka. Bersandah di pundak mu adalah selalu yang tak pengen. Bagai rejeki nomplok, bertemu denganmu yg sayang sama aku dan mau terima aku apa adanya
Bahasan semakin lama semakin serius, hingga rencana kelak bisa hidup bersama selamanya. Kali ini aku akui aku yang salah. Tak pernah benar benar berani bicara, karena aku sebenernya sudah tau apa yg akan keluar dr mulut ibuku.
Kamu bercerita tentangku pada orangtua mu, mereka tanya terkait weton, dan sngkatnya, tanggapan yg muncul, weton e apik, wes ndang rabi, ndang tuku omah kono. Tanggapan positif darimu, membahagiankan sekali bagiku. Tapi tidak sebaliknya. Ibuku, menolak dengan lantang, aku tak berani menjelaskan statusmu, aku hanya bisa nangis, dan pasrah. Aku tahu kmu sensitif dan emosian, prinsipmu, restu orang tua nomor 1 tak ada toleransi. Hingga kau pun kecewa padaku dan kita pisah.
Aku tak pernah sesedih ini. Menangis seharian, menangis keras. Hari itu, beberapa hari kemudian, sampai sekarang. Dicampakkan karena memang aku pantas dicampakkan. Aku yg tak mampu memperjuangkan kita. Aku tak punya keberanian. Hingga aku putuskan untuk membiarkan sayang dihatiku, dan merelakanmu bebas menemukan penggantiku yg lebih baik. Aku sayang kmu tapi aku bisa apa. Cuma doa yang aku andalkan dalam hal ini. Meskipun aku tahu kmu sudah ilfil. Aku telah tak ada dihatimu. Huft. Salahku, aku ga pantes buat kmu. Kita kembali pun, kmu telah setengah hati. Hingga kita memutuskan untuk benar benar berpisah. Yah sudah lah, aku hanya tak ingin menyakitinya. Sampai saat ini, sayangku tak tergantikan.

Dibuang sayang 
Beberapa hari menyenangkan yg kelewatan. Saat kita ke jacknote. Perjalanan panjang yg membuat ku puas memelukmu. Hihihi..
Nonton film 2 kali. Aku tahu kmu tak terlalu suka karena ini buang buang uang. Tapi bersamamu nonton, aku bahagia banget. Dengan beberapa aksen sentuhan dan genggaman yg membuatku yakin, aku cuman mau kamu sampai terakhir titik.
Backstreet yang notabene kayaknya semua temen kantor dah tau tapi dibiarkan saja. Sepertinya, kita direstui. Aku dan kmu sering ilok2an di tmpt kerja, menghilangkan kecurigaan atau justru malah membuat cerita kedekatan seolah nyata, bagi ku, aku hanya sangat bahagia. Meskipun kenyataan sekarang telah berbeda.

Banyak hari dengan tangisann, namun masih banyak hari dengan senyuman sayang. Aku tak pernah menyesal, hanya saja aku masih belum sanggup menanggung risiko. Bicara tak mudah tapi apa yang tidak mungkin jika yg bergerak adalah tangan Tuhan, aku yakin apa yang tak bisa dilakukan Allah. Hanya tinggal aku harus tahu diri jika meminta.

Jika jodoh maka mudahkanlah kami ya Allah



Sunday, January 29, 2017

Pikachu Cungkring - Place, Moment, Time, Us

Haaaiii.. kamu yang disana...
Yang setiap hari diwakili oleh pikachu imut untuk tak peluk dan tak ciumi...

Aku mungkin tak ingat,
Tulisan sebelumnya hanya berhenti di hari kedua,,,

Hari berikutnya, saat yang tak pernah terbayangkan olehku,,, meskipun pernah terbesit di pikiran ini, apa benar dia tak lagi ber istri. Mengapa gerak geriknya tak lagi seperti seseorang beristri yang mencari "genda`an" baru sebagai pelampiasan kebosanan atau jauh dari istri.

Day -3
Hari ini hari senang2 untuk kami, geng koplak kantor yang butuh refreshing. Yaahh.. it's time to sing. Kami, ber 5 si A  B C kamu dan aku. Nyanyi seperti biasa, lagu2 yang genre nya amburadul. Tapi sangat menyenangkan. Penghilang stress banget. Bandak. Kamu tak punya selera lagu yang sama denganku. Entah kenapa, tapi aku merasa ada beberapa lagu yang bisa menyatukan hatiku dan hatimu

Saat itu,
Aku pulang bersamamu,
Simple, karena yg lain ga searah.
Dengan lantangnya kamu meminta ku "nyabuk ayo"
Aku bersikeras tak mau
Kau mengendari motormu dengan aku dibelakang, pelan sekali, jantungku tak henti berdebar, saat aku mendekat padamu, menyimak setiap kalimat cerita yg keluar dr bibirmu..
Dalam hatiku, ya Allah, perasaanku tak karuan..

Lalu kau menawarkan, yuk ke R***y, sebuah swalayan langganannya. Dan tanpa berpikir aku meng iya kan.

Kita belanja, kamu sih yg belanja, aku cuma beli dikit. Bak layaknya suami istri sedang belanja bulanan. Aku mengikuti mu, kamu mengikutiku. 
Rejekiku kamu yg bayar semua belanjaan.
Ahhh.. perasaan bahagia apa ini.

Kita pulang, lalu kmu bercerita, ada sesuatu yangmau kau ceritakan padaku. Sesuatu rahasia yg tak ada orang lain tahu, dan ini aib. Tapi kau bilang belun siap cerita. Maka aku tak memaksa

Sesampainya di kos, kau seperti ingin bercerita, fapi takut aku mungkin akan ember. Tapi akhirnya kau pun bercerita. 
Aku tahu apa yang akan kamu bahas, tentang mu, tentang kesedihanmu, tentang kesendirianmu, tentang sakit hatimu, tentang penyesalanmu, terutama, tetang kemarahanmu, kekecewaanmu, amarahmu, yang terpendam sendiri begitu lama di balik wajah garang dan ceriamu di hari2 kita bertemu.
Kamu yang hampir 2 tahun ditinggal, dan yang paling menyakitkan adalah yg meninggalkanmu telah menemukan penggantimu, menikah lagi, dan membawa si kecil tak bedosa, bersama nya, tanpa benar2 mengenal ayahnya.
Menyisakan luka pada ayah ibu mu, yang dengan terpaksa merelakan cucu pertama nya yang tak lagi bisa mereka temui.

Sakit yang tak bisa kurasakan, yang saat itu aku pun tak menyangkan, sedih dan simpati padamu, di sisi lain, aku seperti menemukan jalan atas perasaan yg kukira salah, yang terus menguat setiap harinya. Dan aku kini tahu, aku telah tak salah menjatuhkan hatiku.

Day - 4

Aku sedikit lupan tentang ini, yang kuingat hanya hari ini weekend. Kamu pulang ke rumah ibumu, dan aku sepertinya dikosan saja. Setelah cerita itu, aku takut tak bisa menjaganya. Namun aku yakin, aku bisa. Dan semenjak cerita itu pula , kamu malu tapi tetap tak bisa sembunyikan apa yg dirasa.
Kmu bilang, sayang padaku, dengan segala macan katamu yang benar benar mengguncangkan hati ini. Bukan bermaksud simpati atas sakit itu, tapi aku, benar2 tak tahu harus apa. Kenyaatan datang ketika yg ada dipikiranku hanya mengapa sebuah perasaan bodoh ini harus ada di hatiku, disaat aku tahu kau tak lagi punya ruang untukku. Namun yang nyata adalah kau kini sendiri. Aku tak menyangka bahwa di kenyataan masih ada kesempatan untuk kita yang baru.
Huft.. (bahasaku gaenak)

Hari ini, kau menanyakan padaku kembali, apa masih mau aku menerimamu, dengan kondisi mu yang sudah panjang kali lebar kau ceritakan. Dan aku hanya menjawab, ah, aku tak tau mas, aku hanya ingin mendengar langsung darimu, sambil menatap matamu, dan saat itu akan aku putuskan jawaban yang keluar dari mulutku.
Akhirnya, entah itu sabtu atau minggu atau hari libur lain. Aku berdandan cantik, dalam hatiku, sepertinya mulai hari ini aku akn punya pacar :D. Beberapa menit menunggu, kmu datang dengan penampakan yg sedikit berbeda. Kau tak lagi datang dengan supra mu, tapi dengan satria mu. Aku yang kesulitan naik, akhirnya bisa naik juga. Tapi setengah takut karena cara nyetirmu yang sudah seperti pembalap saja. 

Kita berhenti, di sebuah warung kopi yang tak asing bagimu namun asing bagiku. Singkatnya kita minum kopi sambil bercerita. Hujan turun begitu deras, hingga sore itu, menjadi begitu lama karena hujan yg sepertinya mendukung kita terus bersama. Cerita mu yang panjang, menbuat hatiku luluh. Hingga hujan sedikit reda, kita memutuskan balik. Di motor, kmu bilang, aku sudah ngomong jujur didepanmu, yaapa percaya ga ? Dan kujawab dengan hu.um tanda mengiyakan, sambil menempelkan wajahku di bahumu. Saat itu yang kurasa hanya, akuu sepertinya akan sayang padanya, sangat sayang kalau seperti ini.

Ndelalah, hujan turun lagi, mengharuskan kita ngiyup di indomaret. Disitu kita ngobrol sejenak, sambil minum dingin. Sambil kamu terus saja menggoda ku, sembari bercerita hal lain. Aku senang mendengarmu bercerita. Karena dari situ, terpancar kejujuran. 
Hujan mulai reda, dan kita melanjutkan perjalanan. Namun sepertinya hujan sedang mencoba bermain main. Setelah menahan kita cukup lama di warung kopi, lalu reda sejenak dan mengguyur saat dekat indomaret, hingga mewajibkan kita berteduh. Sekarang, baru jalan sebentar hujan kembali mengguyur deras. Hingga memaksa kita berhenti di sebuah warung bakso. Kita makan dan bercerita lagi, begitu dekat, dan hangat ditengah dinginnya hawa malam itu. 
Saat telah reda, eh, iya, btw, kasihan satria mu yang, mandi terus kotor lagi kena cipratan sana sini. Aku pun akhir nya berhasil kamu antar pulang. 
Dan disaat aku sampai dan kamu sampai juga. Ping darimu muncul di notifku, da. Tanpa berpikir kujawab, apa yang ?
Hari itu, 26th, aku memutuskan menerima mu dengan konsekuensi apapun yang akan kuhadapi dan dengan kebahagiaan yang indah yang akan ku lewati setiap harinya